Geologist

Kamis, 26 Juni 2014

Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara

Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara
1.      Klasifikasi Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
Ada dua istilah utama yang digunakan dalam pengklasifikasian endapan, yaitu sumberdaya (resources) dan cadangan (reserve). Sumberdaya adalah bagian dari endapan batubara  dalam  bentuk  dan kuantitas tertentu serta mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk  ditambang secara ekonomis. Lokasi, kualitas, kuantitas, karakteristik geologi dan  kemenerusan dari lapisan batubara yang  telah diketahui, diperkirakan atau diinterpretasikan dari bukti geologi tertentu. Sumberdaya batubara dibagi sesuai dengan tingkat kepercayaan geologi ke dalam kategori tereka. tertunjuk, dan terukur. Sedangkan cadangan adalah bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk dan terukur  yang dapat  ditambang secara  ekonomis. Estimasi cadangan batubara harus memasukkan perhitungan dilution dan  losses yang  muncul pada  saat  batubara   ditambang. Penentuan cadangan secara  tepat  telah  dilaksanakan  yang mungkin termasuk  studi kelayakan. Penentuan tersebut harus telah mempertimbangkan semua faktor-faktor   yang  berkaitan  seperti  metode  penambangan,  ekonomi, pemasaran, legal, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah. Penentuan ini harus dapat memperlihatkan bahwa pada saat laporan dibuat, penambangan ekonomis dapat ditentukan secara memungkinkan. Cadangan batubara dibagi sesuai dengan tingkat kepercayaannya ke dalam cadangan batubara terkira dan cadangan batubara terbukti (lihat Gambar 2.8).
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara menurut Standar Nasional Indosia (SNI) 5015:2011, adalah sebagai berikut :
a. Sumberdaya Batubara Tereka (inferred coal resource)
bagian dari total estimasi sumberdaya batubara yang kualitas dan kuantitasnya hanya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Titik lnformasi yang mungkin  didukung oleh data pendukung tidak cukup untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.  Estimasi dari  kategori kepercayaan ini dapat  berubah secara berarti dengan eksplorasi lanjut.
b. Sumberdaya Batubara Tertunjuk (indicated coal resource)
bagian dari total sumberdaya batubara  yang kualitas dan kuantitasnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang masuk akal,  didasarkan pada informasi yang didapatkan dari titik-titik pengamatan yang mungkin didukung oleh data pendukung. Titik lnformasi yang ada cukup untuk menginterpretasikan kemenerusan lapisan batubara, tetapi tidak  cukup untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.
c. Sumberdaya Batubara Terukur (measured coal resource)
bagian dari total sumberdaya batubara  yang kualitas dan kuantitasnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan tinggi, didasarkan pada   informasi yang  didapat dari titik-titik pengamatan  yang diperkuat  dengan  data-data  pendukung.  Titik-titik  pengamatan jaraknya cukup berdekatan untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.
d. Cadangan Batubara Terkira (probable coal reserve)
bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk yang dapai ditambang secara ekonomis  setelah faktor-faktor penyesuai terkait diterapkan, dapat juga sebagai bagian dari sumberdaya batubara terukur yang dapat ditambang secara ekonomis, tetapi ada ketidakpastian pada salah satu atau semua faktor penyesuai yang terkait diterapkan.
e. Cadangan Batubara Terbukti (proved coal reserve)
Bagian  yang  dapat  ditambang secara  ekonomis  dari sumberdaya  batubara  terukur  setelah faktor-faktor penyesuai yang terkait diterapkan.

Gambar Hubungan antara Sumberdaya Dan Cadangan Batubara (SNI 5015: 2011)

Klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) didasarkan pada tingkat keyakinan geologi dan kajian kelayakan. Pengelompokan tersebut mengandung dua aspek, yaitu aspek geologi dan aspek ekonomi.
1. Aspek Geologi
Berdasarkan tingkat keyakinan geologi, sumberdaya terukur harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih besar dibandingkan dengan sumberdaya tertunjuk, begitu pula sumberdaya terunjuk harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumberdaya tereka, serta sumber tereka harus memiliki tingkat keyakinan yang lebih besar dari sumberdaya hipotetik. Sumberdaya terukur dan tertunjuk dapat ditingkatkan menjadi cadangan terkira dan terbukti apabila telah memenuhi kriteria layak (Gambar 2.10). Tingkat keyakinan geologi tersebut secara kuantitatif dicerminkan oleh jarak titik informasi (singkapan, lubang bor).
Adapun persyaratan yang berhubungan dengan aspek geologi berdasarkan Persyaratan jarak titik informasi untuk setiap kondisi geologi dan kelas sumberdayanya adalah Jarak pengaruh / jarak dimana kemenerusan dimensi dan kualitas batubara masih dapat terjadi dengan tingkat keyakinan tertentu yang disesuaikan dengan kondisi geologi daerah penyelidikan, Titik informasi dapat berupa singkapan, parit uji, sumur uji, dan titik pengeboran dangkal atau pun pengeboran dalam, Penentuan titik-titik informasi disesuaikan dengan penyebaran batubara (garis singkapan) dan jarak pengaruh
 Tabel Jarak Titik Informasi Menurut Kondisi Geologi (SNI 5015: 2011)
Kondisi Geologi
Kriteria
S u m b e r d a y a
Tereka
Terunjuk
Terukur
Sederhana
Jarak Titik Informasi (m)
1000 < x ≤1500
500 < x ≤1000
x ≤ 500
Moderat
Jarak Titik Informasi (m)
500 < x ≤1000
250 < x ≤ 500
x ≤ 250
Komplek
Jarak Titik Informasi (m)
200 < x ≤400
100 < x ≤ 200
x ≤ 100

2. Aspek Kelayakan Ekonomi
Ketebalan minimal lapisan batubara yang dapat ditambang dan ketebalan maksimal lapisan pengotor atau "dirt parting" yang tidak dapat dipisahkan pada saat ditambang, yang menyebabkan kualitas batubaranya menurun karena kandungan abunya meningkat, merupakan beberapa unsur yang terkait dengan aspek ekonomi dan perlu diperhatikan dalam menggolongkan sumberdaya batubara.
2.      Klasifikasi Berdasarkan USGS Circular 891 Tahun 1983
United State Geological Survey (USGS) Merupakan suatu badan organisasi milik pemerintah Amerika Serikat yang bergerak dalam pelayanan keilmuan kepada masyarakat yang dibentuk pada 3 Maret 1789. Sedangkan USGS Circular no. 891 tahun 1983 merupakan klasifikasi sumberdaya dan cadangan batubara sebagai revisi / perbaikan pada USGS Circular 831. Klasifikasi dilakukan berdasarkan pada tingkat keyakinan geologi (geological assurance) dan kajian kelayakan ekonomi (economic feasibility).
Tingkat keyakinan geologi mempunyai keterkaitan terhadap jarak dari titik
pengamatan/informasi yang telah diukur atau di ambil conto batuannya, ketebalan
batubara dan lapisan tanah penutup, pengetahuan tentang rank, kualitas, genesa endapan batubara, perluasan area, korelasi antar lapisan batubara, dan stratigrafi, serta struktur geologi yang berkembang. Sedangkan tingkat kelayakan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisik maupun kimia yaitu ketebalan, kualitas, rank, namun juga sangat dipengaruhi oleh variabel faktor-faktor ekonomi seperti halnya harga batubara, biaya peralatan tambang, pekerja, pengolahan,transportasi, pajak, bunga bank, permintaan dan kebutuhan (demand and supply), hukum lingkungan dan aturan-aturan hukum suatu negara.
Sistem klasifikasi USGS Circular 891 membahas tentang sumberdaya dan cadangan batubara di mana di dalamnya berisi :
1.         Jarak standar terhadap titik pengamatan singkapan batubara sehingga menghasilkan sumberdaya terukur (measured), tereka (indicated), terunjuk (inferred), dan hipotetik (hypothetical)
2.         Cadangan batubara tertambang (Similar to coal currently being mined).
3.         Sumberdaya potensial saat ini yang bersifat ekonomis (reserves and inferred reserves)
4.         Sumberdaya potensial yang menguntungkan berkaitan dengan perubahan ekonomi (marginal reserves and inferred marginal reserves)
5.         Sub-Ekonomis, dikarenakan menipisnya lapisan batubara, terlalu dalam, ketidakmenerusan lapisan batubara.
Daerah dalam radius lingkaran 0 m - 400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terukur (measured), daerah dalam radius lingkaran 400 m - 1200 m adalah untuk sumberdaya terunjuk (indicated), daerah dalam radius lingkaran 1200 m – 4800 m adalah untuk sumberdaya tereka (inferred) dan untuk sumberdaya batubara hipotetik (hypothetical) memiliki radius lingkaran tidak terbatas, (lihat gamba)
Gamba
Teknik Perhitungan Sumberdaya Berdasarkan USGS Circular 891 tahun 1983
 




3 komentar:

  1. maaf saya mau tanya. ada contoh soal perhitungan cadangan nya enggak?

    BalasHapus
  2. Teory diatas cocok untuk endapan logam, kalau batubara cocok jika daerah penelitian sangat luas,,kalau luasan hanya dibawa 100 hektar,, mungkin lebih disemplekan saja menjadi sumber daya n cadangan saja, gak perlu diuraikan,

    BalasHapus