Geologist

Kamis, 26 Juni 2014

Bentuk Bentuk Lapisan Batubara

Bentuk Bentuk Lapisan Batubara


Bentuk cekungan, proses sedimentasi, proses geologi selama dan sesudah proses Coalifikasi akan menentukan lapisan batubara, mengetahui bentuk lapisan batubara sangat menentukan dalam menghitung cadangan dan merencanakan cara penambangannya.
Ada beberapa bentuk lapisan batubara diantarannya :
1.      Bentuk Horse Back
Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan batubara dan batuan yang menutupinya melengkung kearah atas akibat gaya kompresi. ketebalan kearah literal lapisan batubara kemungkinan sama ataupun menjadi lebih kecil atau menipis. 


2.      Bentuk Pinch
Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan yang menipis dibagian tengah. Pada umumnya dasar dari lapisan batubara merupakan batuan yang plastis misalnya batulempung sedang diatas lapisan batubara secara setempat ditutupi oleh batupasir yang secara lateral merupakan pengisian suatu alur.


3.      Bentuk Clay Vein
Bentuk ini terjadi apabila diantara dua bagian deposit batubara tersesar, yang kemudian pada bidang sesar/patahan yang merupakan rekahan terbuka, terisi oleh material lempung atau pasir.


4.      Bentuk Burried Hill
Konstribusi utama dari intrusi batuan beku pada struktur lapisan batubara adalah pemanasan dan efek devolatilisasi (penguapan material vollatile) yang terjadi ketika magma panas membentuk suatu sill atau lacolith di dekat lapisan batubara, atau ketika korok (dike) menembus formasi batubara. Lacolith dan sill memiliki daerah pengaruh pemanasan yang lebih besar terhadap formasi batuan di sekitarnya dibanding korok. Kualitas batubara atau kandungan karbon akan meningkat dengan semakin dekatnya jarak lapisan batubara terhadap sumber panas. Terjadinya gradasi dalam rank ini adalah disebabkan oleh perbedaan tingkat devolatilisasi yang dipengaruhi oleh panas.


5.      Bentuk Fault
Bentuk ini terjadi apabila di daerah dimana deposit batubara mengalami beberapa seri patahan. keadaan ini mengacaukan di dalam perhitungan cadangan karena adanya pemindahan perlapisan akibat pergeseran kearah vertikal.


6.   Bentuk Folding
Bentuk ini terjadi apabila di daerah dimana deposit batubara mengalami perlipatan. Makin intensif gaya yang bekerja pembentuk perlipatan akan makin komplek perlipatan tersebut terjadi. Dalam melakukan eksplorasi batubara di daerah yang banyak gejala perlipatannya, apalagi bila di daerah tersebut juga terjadi patahan harus dilakukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Untuk di daerah seperti ini disamping kegiatan pemboran maka penyelidikan geofisika sangat membantu dalam interpretasi dan korelasi antara lubang pemboran


Reference:
Sukandarrumidi, 1995, Batubara dan Gambut, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar